Rabu 11 Muharram 1433/7 Desember 2011
Pukul 07.00
Kota Dammaaj diserang dengan tank, mortir dan senjata mesin lainnya dimulai sebelum fajar tadi pagi! Sebagian besar mortir jatuh di gunung Barraqah dan sebagiannya lagi jatuh di sekitar rumah-rumah para santri.
Pukul 08.00
Sampai saat ini, penyerangan terhadap gunung Barraqah dan rumah-rumah santri masih berlanjut. Saudara-saudara kita di sana belum mengetahui jumlah korban meninggal dan luka-luka akibat penembakan dan penyerangan yang begitu gencar.
Pukul 08.30
Adanya laporan tentang kemajuan saudara-saudara kita mujaahidiin dan keberhasilan mereka menguasai beberapa tempat di daerah yang disebut dengan “Al-Masyrahah”, yang selama ini tempat tersebut dijadikan oleh Syi’ah Huutsiyyiin sebagai tempat sniper-sniper mereka.
Al-Huutsiyyiin meningkatkan penyerangan dengan semua jenis senjata baik kecil, menengah dan berat dengan harapan untuk mengambil alih kembali tempat “strategis” tersebut.
Pukul 09.30
Sekarang Dammaaj diserang dengan menggunakan tank-tank dan senjata berat dari semua jenisnya dengan sasaran gunung Barraaqah
dan rumah-rumah santri. Penyerangan ini telah mengakibatkan empat saudara kita menjadi syahid -insyaAllah-. Mereka adalah:
Yahya Baidhaani, Mubaarak Al-Liiby, Amiin dari Indonesia, dan yang keempat kami belum tahu namanya sampai saat ini. Di sana juga ada beberapa saudara kita yang terluka.
Ada laporan tentang banyaknya korban yang jatuh di pihak Syi’ah, ada yang tewas dan ada pula yang terluka. Pertempuran sekarang sedang sengit-sengitnya.
Pukul 17.30
* Ada laporan bahwa hari ini, yang tewas dari pihak Syi’ah Raafidhah berjumlah puluhan orang. Ada yang menyaksikan sebanyak tiga mobil di daerah Al-’Abdain mengangkut mayat-mayat mereka menuju kota Sha’dah.
* Ada yang mengabarkan bahwa rumah sakit As-Salam milik Arab Saudi di kota Sha’dah penuh dengan mayat dan orang-orang terluka dari Syi’ah.
* Sampai saat ini jumlah syuhada’ di Dammaaj bertambah sebanyak enam orang.
* Diberitakan juga bahwa saudara-saudara kita para mujaahidiin telah mendapatkan rampasan perang berupa senapan mesin dan Kalashnikov serta beberapa meriam.
* Sampai saat ini saudara-saudara kita Ahlussunnah masih menguasai tempat yang berhasil mereka kuasai hari ini di Al-Masyrahah, meskipun pemboman yang dilakukan oleh gerakan Huutsy sangat gencar terhadap mereka.
* Telah meninggal hari ini, adik kita Yunus At-Thawwaaf (yang kemarin menjadi korban sniper Syi’ah Huutsy -pen), akibat luka parah yang dideritanya. Semoga Allah menerimanya di barisan para syuhada’.
* Dikabarkan bahwa sebuah mortir berkaliber 120 mm jatuh di salah satu rumah santri. Di dalamnya terdapat istri dan anak-anaknya. Akan tetapi mortir itu tidak meledak. Allaahu Akbar!!! Ini merupakan salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap saudara-saudara kita Ahlussunnah di Dammaaj. Walhamdulillaah.
Sumber: m-noor.com/showthread.php?t=9267&page=12
Hutsiyyin Mulai Memasuki Dammaj
Ikhwah di yaman mengabarkan gunung Barraqah sudah dikuasai ahlus sunnah dan orang-orang syiah berusaha untuk menguasai Dammaj dengan tembakan-tembakan yang gencar dan mereka mulai mendekati markaz Dammaj dan mengatakan: “Sebentar lagi kita akan bersenang senang dengan wanita ahlus sunnah”. La’natullah alaihim. Mujahidin ahlus sunnah sudah mendekati pasukan Syiah dan siap menyerang mereka. Allahumma Dzat Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, tolonglah saudara-saudara kami di Dammaj, menangkanlah mereka sebagaimana Engkau telah memenangkan Nabi-Mu di perang Badar. Hancurkan musuh-musuh mereka, kalahkan mereka, binasakan mereka, Ya Al-Qowiyyu Ya Al-Aziz.
Sumber: Ustadz Abu Sa’ad M Nur Huda, MA.
Laporan dari Tim Dokter Pusat Kesehatan Di Dammaj, tertanggal 11 Muharram 1433
Telah datang bantuan palang merah internasional dengan usaha yang keras dan disertai dengan berbagai macam tekanan oleh Rafidhah Hutsiyiin, juga setelah dirampok ¼ lebih bantuan, maka sampailah ke Dammaj. Akan tetapi kesedihan malah bertambah lagi bagi saudara kami, karena biji gandum masih belum digiling dan kami tidak memiliki sesuatu apapun untuk menggilingnya karena tidak adanya bahan bakar solar, juga beras, tidak ada gas, juga tidak ada sesuatu yang dimasak dengannya, seperti tomat, bawang merah dan yang lainnya, sehingga blokade masih berlanjut. Sehingga bantuan ini sedikit sekali manfaatnya bagi saudara-saudara kami disini, dan juga jumlahnya sedikit :
* Gandum yang belum digiling sebanyak 610 karung kemudian dibagikan dan setiap keluarga mendapatkan 10 kg.
* 400 karung kecil, setiap keluarga mendapat bagian 2 kg.
* 440 karung kecil beras, setiap keluarga mendapat bagian 7 kg.
* 190 karton minyak goreng, setiap keluarga mendapat bagian 1 ltr.
* Juga datang 890 karton isinya bermacam-macam, ada sabun, shampo, handuk.
* 10 plastik kecil berisi garam dan ini tidak dibagi untuk keluarga karena jumlahnya yang sedikit dan diperuntukkan dapur markaz, khusus bagi pelajar yang masih bujangan juga datang selimut.
Adapun obat-obatan yang datang sangat sedikit sekali, tidak mencukupi bagi kebutuhan penduduk setempat, berdasarkan laporan tim medis, obat-obatan yang datang diantaranya :
* Kapas dengan jumlah yang cukup.
* 8 karton kantong infus dengan berbagai macam jenisnya.
* Obat-obatan anti nyeri.
* Obat penenang.
* Perban.
* Obat bius.Dan lain-lain, juga kita membutuhkan obat-obatan yang berguna untuk menghentikan pendarahan karena luka, dan tambahan obat-obatan bagi orang sakit menahun, seperti, diabetes, stroke, liver, dan tekanan darah tinggi.
Dan orang-orang syiah telah merampok bahan-bahan makanan diantaranya : tabung gas, tepung terigu, kacang-kacangan dan lain-liannya yang telah dibeli Markaz dengan uang khusus milik mereka, harganya mencapai 4 juta real Yamani. Orang-orang syiah telah menjual barang-barang tersebut, sementara kepala daerah Sha’dah telah berkata “Barang-barang ini akan masuk (ke Dammaj)” di depan wajahku! Tetapi kenyataanya, kami tidak melihat barang-barang itu datang juga kami tidak melihat wajah kepala daerah! Maka kami katakan, Alhamdulillah atas ni’mat-Nya dan orang-orang syiah menyombongkan dirinya dan membuat-buat kedustaan, diantaranya :
* Perkataan mereka, bahwasanya mereka telah memasukkan bantuan, menceritakan tentang diri mereka sendiri, padahal mereka telah menembaki tim pembawa bantuan dan menyebarkan kedustaan, bahwasanya kitalah yang melakukannya. Dan merekapun mengadakan negosiasi dengan palang merah dan mendapatkan ¼ bagian bantuan untuk orang-orang mereka yang tinggal di Sho’dah, ternyata mereka mengambil lebih dari ¼, Wallahu A’lam berapa jumlah yang mereka telah ambil sebelum masuk ke Dammaj.
* Perkataan mereka bahwa telah terjadi perdamaian dan penghentian kontak senjata, ini tidak benar. Mereka masih menembaki kami, siang dan malam, mulai dari terbitnya fajar hari kemarin sampai hari ini, tidak berhenti sampai-sampai kami tidak pernah bisa tidur nyenyak. Setelah masuknya bahan bantuan dan propaganda dusta syiah bahwa mereka telah membuka blokada dan menghentikan kontak senjata, terdapat diantara kami yang terluka, mereka adalah :
1. Imad bin Musthofa As-Sudany.
2. Qois bin Ahmad bin Fadhil Al-Lahjy.
3. Zakariya bin Aly Al-Yafi’i.
4. Ahmad bin Muhammad bin Basyar Az-Zara’ At-taiz.
5. Yunus bin Aly At-Thowah.
6. Shobir bin Muhammad Ar-Raimy.
7. Shoddam bin Isa Abdullah Rabi’.
8. Aly bin Abdullah bin Muhammad.
9. Aly bin Sholih Al-Hajury.
10. Aly Ar-Raimany Al-Ibby dan yang lainnya nama-namanya belum sampai (kepada Kami)
Dan mereka mengatakan, kami telah membuka blokade, memasukkan bantuan, dan menghentikan kontak senjata, perang telah usai dan yang lain-lainnya, ini dalam rangka untuk menghentikan pemberitaan terhadap mereka dan juga meringankan tekanan kepada mereka, baik yang datang dalam atau pun yang dari luar. Kami katakan, kepada Allah-lah tempat mengeluh, dan Dialah yang telah Mencukupkan bagi kami, Dia-lah sebaik-baik penolong dari orang zhalim seperti mereka, juga wartawan, setasiun televisi yang telah ikut berdusta dalam menyebarkan berita ini, mereka menghendaki untuk memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka akan tetapi Allah akan menyempurkan nur-Nya walaupun orang-orang kafir membencinya.
—
Ditulis oleh kepala daerah wilayah Dammaj
Abu Muhammad , Abdul Wahhab As-Syamiry
11 Muharram 1433 H.
Darul-Hadist Dammaj, semoga Allah membuka blokadenya
Tembakan tetap berlanjut dari orang-orang kotor lagi jahat terhadap saudara-saudara kami di Dammaj, aku wasiatkan kepada saudara-saudara kami di mana saja berada untuk membantu saudara-saudaranya dengan harta dan jiwanya, barang siapa tidak mau menolong saudaranya maka Allah akan membiarkannya dan tidak menolongnya, maka datang dan masuklah ! engkau akan melihat bagaimana akibat blockade yang zhalim itu !
Hari Rabu, 11 Muharram 1433 H, tembakan dengan senjata-senjata berat terus berlansungsung, perbanyaklah doa untuk saudara-saudara anda disana. Pada hari ini kami mengharapkan kebaikan sebagaimana hari-hari yang lain, hujan bom dan tembakan dengan persenjataan berat, menengah dan ringan masih mewarnai suasbana hari ini, sementara blockade masih terus berlanjut, akan tetapi kepercayaan kami kepada Allah tetap besar,baik ada orang yang menolong kami ataupun tidak ada orang yang menolong kami. Berjatuhan bom-bom diatas kepala saudara-saudara kami akan tetapi kelembutan Allah sangatlah besar kepada kami, dan diantara kelembutan Allah, telah jatuh sebuah peluru mortir kaliber 120 mm di rumah salah satu pelajar sedangkan anak-anaknya di rumah sedang tidur, mortir tersebut jatuh dan menembus rumah, jatuh tepat didekat anak-anaknya, akan tetapi tidak meledak [ Mortar dengan kaliber 120 mm, tersebut persenjataan berat, dan sangat ditakuti karena bisa menghancurkan segala sesuatu dalam radius sampai 30-40 meter, wallahu Musta’an]. Allahu Akbar, Allahu Akbar ! Allah Maha Lembut dengan Hamba-hamba-Nya. Perang terus berlangsung, aku kabarkan dengan berita gembira bahwasanya ikhwah mujahidin terus maju dan syiah melarikan diri, sebentar lagi akan datang kemenangan dengan ijin Allah, perbanyaklah doa pada saat ini, perbanyaklah doa!
Panggilan jihad bagi saudara kami di propinsi Al-Abdain, wilayah yang bersebelahan dengan Dammaj untuk berjihad bersama-sama dengan saudara-saudaranya di Dammaj, karena orang-orang hutsiyah telah berjatuhan dan melarikan diri dari medan pertempuran, bunuhlah mereka dimana saja kalian mendapatkannya, bersihkan negeri kalian dari mereka , orang-orang najis, kesempatan didepan mata kalian, bangunlah wahai warga Al-Abdain !
Wahai Ahlu Sunnah di Wailah, Sha’dah, jangan sia-siakan kesempatan kalian !
Wahai Ahlu Sunnah di Marron, Sha’dah !
Wahai Ahlu Sunnah di Roozih, Sha’dah !
Wahai Ahlu Sunnah di Jabbaroh, Sha’dah !
Wahai Ahlu Sunnah di Sufyan, Sha’dah !
Bangkitlah menuju kemenangan ! Pertolongan akan datang sementara Hutsi terus mundur kebelakang !
Mereka sekarang menembaki Dammaj dengan tank, Ya Allah jagalah Ahlus Sunnah, anak-anak mereka , kehormatannya dan harta mereka. Tembakan terus berlangsung kearah ikhwah dan terdengar berita jatuh korban antara terluka dan meninggal, Ya Allah rahmatilah syuhada’ kami sembuhkanlah saudara kami yang terluka, tolonglah saudara kami di Dammaj, hancurkan kekuatan Hutsiyah! perbanyaklah doa wahai saudaraku! Dan merengeklah kepada Allah! dan berdoalah dan kalian yakin Allah akan mengabulkannya ! saudara kalian mujahidin di Dammaj sedang diuji dengan ujian yang besar dan mereka telah menimpakan bencana kepada orang-orang syiah, kami memohon kepada AllahYang Maha Kuat lagi Maha Perkasa agar meneguhkan saudara-saudara kami dan menolong mereka atas musuh-musuhnya !
Sumber: Ustadz Abu Sa’ad M Nur Huda, MA.
Selasa 10 Muharram 1433/6 Desember 2011
Memulai kegiatan hari ini dan syiah Rafidhah yang busuk senantiasa melanggar perjanjian gencatan senjata yang mereka buat-buat untuk membangun opini dihadapan media massa. Padahal Tim Pengawas gencatan senjata yang dipimpin Shalih Hirban seorang Rafidhi masih aktif mengawasi! Tadi malam saudara Abu Hamzah Al-Jazairy terkena peluru yang masuk dari arah bahunya bagian belakang di gunung Barraqah, dan para dokter telah menjahit luka bagian luar dan juga bagian dalam. Wahai media massa, takutlah kepada Allah, tinggalkan kedustaan! Blokade dan tembakan masih terus berlangsung ! Kami memohon kepada Allah dengan menyebut nama-namaNya yang Mulia dan sifat-sifatNya yang Maha Tinggi untuk menyegerakan kekalahan mereka dan menghindarkan kaum Muslimin dari keburukannya.
Komentar dari www.oloom.net :
Bukan sesuatu yang aneh (kalau mereka banyak berdusta), karena orang-orang rofidhah terkenal sebagai kelompok pendusta, pengkhianat sepanjang sejarah. Imam Abdullah ibn Mubarok berkata: “Agama milik Ahlu Hadist, ilmu kalam dan rekayasa milik Ahlu Ra’yi pengagung akal adapun kedustaan milik Rafidhah” (Al-Muntaqa min Minhaj al-I’tidal, 480, karya Imam ad-Dzahabi). Al-A’masy menuturkan : “Aku bertemu dengan orang-orang yang disebut sebagai orang yang banyak berdusta, yaitu Rafidhah” (Majmuah Muallafat Tarikh Ar-Rafidhah, 52/82). Harun ibn Yazid berkata : “Ditulis (hadist) dari setiap Ahlu Bi’dah kalau dia bukan seorang penghasung bid’ah, kecuali dari orang-orang Rafidhah sesungguhnya mereka suka berdusta” (Majmuah Muallafat Tarikh Ar-Rafidhah, 52/82). Al-Imam Al-Ajuri berkata : “Sesungguhnya orang-orang Rafidhah adalah kelompok yang paling buruk keadaannya, mereka adalah para pendusta dan orang-orang jahat, bahwasanya Sahabat Ali ibn Abi Thalib dan keturunannya mereka adalah orang-orang yang utama dan berlepas diri dari apa yang diyakini oleh orang-orang Rafidhah dan Allah Yang Maha Mulia telah membersihkan Ali dan keturunannya dari orang-orang Rafidhah, orang-orang najis!”. Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata : “Para Ulama Ahli Penukilan dan Riwayat sepakat bahwasanya Rafidhah adalah kelompok yang paling banyak berdusta, kedustaan mereka sudah lama, oleh karena itu para Ulama Islam mengetahui ciri khas mereka dengan kedustaanya”. Al-Imam Maalik rahimahullah ditanya tentang Rafidhah maka beliau menjawab : “Jangan berbicara dengan mereka ! Jangan meriwayatkan (hadist) dari mereka sesunggunya mereka suka berdusta”. Abu Hatim rahimahullah telah menceritakan kepada kami bahwa dia mendengar As-Syafi’I berkata : “Aku tidak melihat seorang pun yang lebih suka berdusta dibandingkan Rafidhah”, Lihat Al-Kifayah karya Al-Khotib. ( Aku nukil pendapat-pendapat ini “At-Tastbit li-Ahli Sunnah bi Dari-Ilmi bi-Dammaj yang ditulis oleh saudara kami yang utama Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il)
Senin 5/12/2011
Hari ini semakin dahsyat tembakan senapan mesin lebih dari hari-hari sebelumnya, yang hanya tembakan-tembakan biasa, tiga orang pelajar telah terkena tembakan membabi-buta dari pihak hutsiyyin, salah satu diantara terkena peluru pagi hari tadi, saudara Yunus At-Thowwaf umurnya kira-kira 16 tahun, terkena di pahanya, dua orang baru saja terkena tembakan di kaki dan betisnya dekat masjid, demikian juga hujan mortir masih terus berlangsung sejak kemaren malam sampai saat ini. Blockade tetap berjalan dengan segala bentuknya, maka dengan kenyataan ini, tampaklah kedustaan dan kepalsuan hutsiyyin di media masa dan berbagai macam pemberitaan yang menyatakan telah dibukanya blockade dan penghentian kontak senjata dari satu pihak saja, ini hanya sekedar propaganda dusta dan tidak ada tujuannya kecuali untuk meringankan tekanan berita terhadap hutsiyyin dan pengalihan perhatian dunia dari kejahatan mereka terhadap kaum muslimin, para pelajar di Dammaj.
Pukul 10.00
Telah sampai ke Dammaj wakil dari Palang Merah Internasional dalam rangka membantu mengevakuasi korban luka-luka yang terkena tembakan sniper, dan mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit Ass-Salam milik pemerintah Saudi di Sho’dah, mereka telah mengevakuasi 3 orang yang terluka pada hari-hari yang lalu, dan belum mendapatkan pengobatan dan juga 2 orang yang terluka hari ini, diantaranya Saudara Yunus yang terkena tembakan di panggulnya dan keluar darah dengan derasnya, kalau bukan karena kelembutan Allah kemudian pengobatan dan tranfusi dengan lima kantong darah, tentu sudah meninggal, sekarang keadaannya lebih baik, Alhamdulillah.
Telah datang Tim Mediasi hari ini, sekitar waktu Magrib, yang diwakili kelompok Majelis Wathoni dan juga kelompok pemuda untuk mengawasi gencatan senjata,walaupun begitu, tetap saja terjadi beberapa pelanggaran dari pihak hutsiyyin dan masih terdengar tembakan, sampai salah satu ikhwah terkena tembakan di tangannya setelah sholat isya’ dan selama mereka disana, terus terdengar suara tembakan dan hujan mortir dari waktu ke waktu sampai berita ini ditulis.
Salah satu pimpinan tim pertolongan di kabilah Wailah, Syuwaith Al-Khasyidy telah menghubungi Syaikh Yahya dengan telefon tadi malam, dan mengabarkan disana segala urusan berjalan sebagaimana yang diharapkan, dan persiapan dalam kondisi yang sempurna dan kabilah-kabilah dan ikhwah ahlu sunnah terus berdatangan dari semua tempat di Yaman untuk menolong saudara mereka di Dammaj, juga mengabarkan bahwa pada hari ini, di garis depan wilayah Kittaf terjadi tembak-menembak dengan senapan mesin antara mereka dengan hutsiyyin, dan Alhamdulillah tidak terdapat kerugian apapun di barisan ikhwah, dan juga mengabarkan kepada kami, kabilah yang berjaga-jaga disana senatiasa di tempatnya sampai dibukanya blockade dan gencatan senjata secara keseluruhan dan diperbolehkannya memasukkan bahan-bahan makanan walaupun harus dengan kekuatan senjata.
Hari ini juga terjadi pertempuran yang sangat sengit antara hutsiyyin dengan beberapa ikhwah ahlu sunnah yang telah terusir dari tempat tinggal mereka di wilayah Sho’dah, mereka di usir oleh hutsiyyin pada waktu tarjadi perang antara orang-orang hutsiyiin dengan pemerintah, sekarang mereka tinggal di wilayah Mandabah di bawah Propinsi Baaqom dekat dengan jalan menuju Alab. Pertempuran ini terjadi karena pihak hutsiyyin berusaha untuk menyerang perkemahan mereka dekat Mandabah, hasilnya dari pihak hutsiyyin terbunuh 9 orang sedangkan dari pihak ikhwah 4 orang terluka, juga dari pihak keamaan pusat 3 orang terluka, diantaranya seorang perwira yang ikut dalam pertempuran tersebut dan juga dari pihak kabilah membantu ikhwah Ahlu Sunnah sehingga berhasil memaksa orang hutsiyyin lari meninggalkan pertempuran.
Ahad 4/12/2011
Jam 8.30 pagi :
Tembakan sniper dan hujan bom masih terus berlangsung sebagaimana biasa sejak malam kemarin sampai pagi hari ini dari waktu ke waktu dan Alhamdulillah tidak ada satupun yang terkena, selain saudara Imad As Sudani dan Zakariya Al-yafi’i yang terkena luka ringan setelah zhuhur hari kemarin, Alhamdulillah. Secara khusus, apa yang terdengar oleh banyak orang tentang adanya gencatan senjata dan perantaraan untuk perdamaian yang baru, berita ini tidak benar dan adanya perantara untuk berdamai sampai saat tulisan ini dibuat belum sampai ke Dammaj dengan bukti tembakan sniper dan hujan bom tetap berlangsung.
Orang-orang Khutsi alias Rafidhah mengeluarkan penjelasan adanya gencatan senjata dan penghapusan blokade dari satu pihak (ada pada kami penjelasannya) yang ditandatangani Abu Malik Al-fiisyi, penanggung jawab politik gerakan khutsi tertanggal 3/12/2011. Tapi itu merupakan pemutar-balikan fakta-fakta dan kekeliruan (yang disengaja dalam pemberitaan). Berita yang terbaik di dalamnya adalah pengakuan mereka adanya blokade yang selama ini mereka ingkari, mereka berdusta melalui berbagai macam media yang berbeda-beda bahwasanya disana tidak blokade (bagi penduduk Dammaj). Dan ada kemungkinan terdapat bantahan dan sanggahan terhadap berita yang datang. Sebagaimana juga Syaikh Yahya Al-Hajuri akan memberikan komentar tentang hal itu, dan disebarkan dalam waktu mendatang setelah sampai kepada kami, insya Allah.
Sebagaimana telah kami berikan isyarat pada malam kemarin, datang kabar dari pimpinan wilayah Sha’dah, Faris Mana’, kepada Syaikh Yahya Al-Hajuri hafizhahullahu Ta’ala. Pentingnya untuk menyepakati gencatan senjata yang telah disepakati oleh Khutsiyiin, klaimnya! Konsekuensi dari gencatan senjata ini adalah tidak adanya tembakan dan dihapuskannya blokade dan yang telah direalisasikan dengan memasukkan bantuan berupa bahan-bahan makanan dan juga tidak melakukan hal-hal yang baru (serangan dan lain-lainya) selama masa gencatan senjata. Serta agar tim perantara meneruskan upaya mereka menyempurnakan perjanjian. Berita ini sedang dipelajari oleh Syaikh Yahya dan para tokoh kabilah Wadaiyyah dan ada kemungkinan datang balasan dari Syaikh Yahya kepada pimpinan wilayah Sha’dah.
Kami katakan kepada Faris Mana’ : “Tidakkah cukup bagimu tipu daya (khutsiyyin) dan bermain-main diantara dua tali (berkhianat dari mereka). Sampai kapan tipuan model seperti ini ditangan Khutsiyyin? Tembakan yang engkau katakan sudah berhenti sampai tulisan ini ditulis terus berlanjut dan tiga orang pelajar terkena tembakan sniper dan mortir yang hari ini datang dengan sangat banyaknya -Allah Musta’an laknatulaah ala khutsiyyin- dimana ada gencatan senjata? Demikian juga bala bantuan berupa makanan yang datang, untuk lima hari saja tidak cukup itupun di jalan sudah dirampok Khutsiyyin seperempatnya! Demikian juga mereka menghalangi masuknya tepung gandum dan tabung gas yang dibeli di sha’dah dengan nilai 4 juta real yamani yang seharusnya masuk bersama dengan rombongan palang merah dunia tapi mereka melarang dan menghalanginya di pos penjagaan mereka dan ada kemungkinan mereka akan merampasnya. Apa yang hendak engkau lakukan wahai pimpinan Sha’dah? Kalau engkau bersungguh dengan ucapanmu bahwa telah dihapuskannya blokade, tentu rombongan bala bantuan makanan di kabilah Wa’ilah diperbolehkan masuk (ke Dammaj) sejak sebulan yang lalu!
Pukul 4.30 ashar :
Tembakan sniper terus berlangsung demikian juga senjata-senjata berat seperti meriam, senapan mesin kearah para pelajar dan rumah-rumah mereka, Alhamdulillah tidak ada yang terkena akibat serangan tersebut. Blokade tetap berjalan walaupun orang-orang Rafidhah Khutsi mengumumkan gencatan senjata dan menghapuskan blokade dari satu pihak. Syaikh Yahya dan Syaikh Abdul Hamid membantah surat pimpinan Sha’dah dan juga Rafidhah tentang adanya gencatan senjata dan dibukanya blokade, dan Insya Allah akan kami sebarkan nanti sore.
Tim dari palang merah dunia turun ke Dammaj dan gunung Barraqah untuk mengambil bangkai Khutsi Rafidhah yang telah membusuk dan telah terbunuh sejak awal Muharram, ketika mereka menyerbu gunung tersebut. Mereka tidak mendapatkan kecuali 3 bangkai saja.
Jam 10.30 malam :
Orang-orang Khutsi Rafidhah menembak salah satu ikhwah yang menjaga pos di gunung Barraqah dan terluka (tapi tidak disebutkan meninggal, mungkin hanya terluka saja). Ini merupakan bukti kepalsuan dan kedustaan klaim mereka adanya gencatan senjata dan penghapusan blokade, tembakan sniper, hujan mortir dan blokade terus berlangsung. HasbunaLLah wa ni’mal Wakil.
Sumber http://www.m-noor.com dan http://www.oloom.net
Pukul 07.00
Kota Dammaaj diserang dengan tank, mortir dan senjata mesin lainnya dimulai sebelum fajar tadi pagi! Sebagian besar mortir jatuh di gunung Barraqah dan sebagiannya lagi jatuh di sekitar rumah-rumah para santri.
Pukul 08.00
Sampai saat ini, penyerangan terhadap gunung Barraqah dan rumah-rumah santri masih berlanjut. Saudara-saudara kita di sana belum mengetahui jumlah korban meninggal dan luka-luka akibat penembakan dan penyerangan yang begitu gencar.
Pukul 08.30
Adanya laporan tentang kemajuan saudara-saudara kita mujaahidiin dan keberhasilan mereka menguasai beberapa tempat di daerah yang disebut dengan “Al-Masyrahah”, yang selama ini tempat tersebut dijadikan oleh Syi’ah Huutsiyyiin sebagai tempat sniper-sniper mereka.
Al-Huutsiyyiin meningkatkan penyerangan dengan semua jenis senjata baik kecil, menengah dan berat dengan harapan untuk mengambil alih kembali tempat “strategis” tersebut.
Pukul 09.30
Sekarang Dammaaj diserang dengan menggunakan tank-tank dan senjata berat dari semua jenisnya dengan sasaran gunung Barraaqah
dan rumah-rumah santri. Penyerangan ini telah mengakibatkan empat saudara kita menjadi syahid -insyaAllah-. Mereka adalah:
Yahya Baidhaani, Mubaarak Al-Liiby, Amiin dari Indonesia, dan yang keempat kami belum tahu namanya sampai saat ini. Di sana juga ada beberapa saudara kita yang terluka.
Ada laporan tentang banyaknya korban yang jatuh di pihak Syi’ah, ada yang tewas dan ada pula yang terluka. Pertempuran sekarang sedang sengit-sengitnya.
Pukul 17.30
* Ada laporan bahwa hari ini, yang tewas dari pihak Syi’ah Raafidhah berjumlah puluhan orang. Ada yang menyaksikan sebanyak tiga mobil di daerah Al-’Abdain mengangkut mayat-mayat mereka menuju kota Sha’dah.
* Ada yang mengabarkan bahwa rumah sakit As-Salam milik Arab Saudi di kota Sha’dah penuh dengan mayat dan orang-orang terluka dari Syi’ah.
* Sampai saat ini jumlah syuhada’ di Dammaaj bertambah sebanyak enam orang.
* Diberitakan juga bahwa saudara-saudara kita para mujaahidiin telah mendapatkan rampasan perang berupa senapan mesin dan Kalashnikov serta beberapa meriam.
* Sampai saat ini saudara-saudara kita Ahlussunnah masih menguasai tempat yang berhasil mereka kuasai hari ini di Al-Masyrahah, meskipun pemboman yang dilakukan oleh gerakan Huutsy sangat gencar terhadap mereka.
* Telah meninggal hari ini, adik kita Yunus At-Thawwaaf (yang kemarin menjadi korban sniper Syi’ah Huutsy -pen), akibat luka parah yang dideritanya. Semoga Allah menerimanya di barisan para syuhada’.
* Dikabarkan bahwa sebuah mortir berkaliber 120 mm jatuh di salah satu rumah santri. Di dalamnya terdapat istri dan anak-anaknya. Akan tetapi mortir itu tidak meledak. Allaahu Akbar!!! Ini merupakan salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap saudara-saudara kita Ahlussunnah di Dammaaj. Walhamdulillaah.
Sumber: m-noor.com/showthread.php?t=9267&page=12
Hutsiyyin Mulai Memasuki Dammaj
Ikhwah di yaman mengabarkan gunung Barraqah sudah dikuasai ahlus sunnah dan orang-orang syiah berusaha untuk menguasai Dammaj dengan tembakan-tembakan yang gencar dan mereka mulai mendekati markaz Dammaj dan mengatakan: “Sebentar lagi kita akan bersenang senang dengan wanita ahlus sunnah”. La’natullah alaihim. Mujahidin ahlus sunnah sudah mendekati pasukan Syiah dan siap menyerang mereka. Allahumma Dzat Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, tolonglah saudara-saudara kami di Dammaj, menangkanlah mereka sebagaimana Engkau telah memenangkan Nabi-Mu di perang Badar. Hancurkan musuh-musuh mereka, kalahkan mereka, binasakan mereka, Ya Al-Qowiyyu Ya Al-Aziz.
Sumber: Ustadz Abu Sa’ad M Nur Huda, MA.
Laporan dari Tim Dokter Pusat Kesehatan Di Dammaj, tertanggal 11 Muharram 1433
Telah datang bantuan palang merah internasional dengan usaha yang keras dan disertai dengan berbagai macam tekanan oleh Rafidhah Hutsiyiin, juga setelah dirampok ¼ lebih bantuan, maka sampailah ke Dammaj. Akan tetapi kesedihan malah bertambah lagi bagi saudara kami, karena biji gandum masih belum digiling dan kami tidak memiliki sesuatu apapun untuk menggilingnya karena tidak adanya bahan bakar solar, juga beras, tidak ada gas, juga tidak ada sesuatu yang dimasak dengannya, seperti tomat, bawang merah dan yang lainnya, sehingga blokade masih berlanjut. Sehingga bantuan ini sedikit sekali manfaatnya bagi saudara-saudara kami disini, dan juga jumlahnya sedikit :
* Gandum yang belum digiling sebanyak 610 karung kemudian dibagikan dan setiap keluarga mendapatkan 10 kg.
* 400 karung kecil, setiap keluarga mendapat bagian 2 kg.
* 440 karung kecil beras, setiap keluarga mendapat bagian 7 kg.
* 190 karton minyak goreng, setiap keluarga mendapat bagian 1 ltr.
* Juga datang 890 karton isinya bermacam-macam, ada sabun, shampo, handuk.
* 10 plastik kecil berisi garam dan ini tidak dibagi untuk keluarga karena jumlahnya yang sedikit dan diperuntukkan dapur markaz, khusus bagi pelajar yang masih bujangan juga datang selimut.
Adapun obat-obatan yang datang sangat sedikit sekali, tidak mencukupi bagi kebutuhan penduduk setempat, berdasarkan laporan tim medis, obat-obatan yang datang diantaranya :
* Kapas dengan jumlah yang cukup.
* 8 karton kantong infus dengan berbagai macam jenisnya.
* Obat-obatan anti nyeri.
* Obat penenang.
* Perban.
* Obat bius.Dan lain-lain, juga kita membutuhkan obat-obatan yang berguna untuk menghentikan pendarahan karena luka, dan tambahan obat-obatan bagi orang sakit menahun, seperti, diabetes, stroke, liver, dan tekanan darah tinggi.
Dan orang-orang syiah telah merampok bahan-bahan makanan diantaranya : tabung gas, tepung terigu, kacang-kacangan dan lain-liannya yang telah dibeli Markaz dengan uang khusus milik mereka, harganya mencapai 4 juta real Yamani. Orang-orang syiah telah menjual barang-barang tersebut, sementara kepala daerah Sha’dah telah berkata “Barang-barang ini akan masuk (ke Dammaj)” di depan wajahku! Tetapi kenyataanya, kami tidak melihat barang-barang itu datang juga kami tidak melihat wajah kepala daerah! Maka kami katakan, Alhamdulillah atas ni’mat-Nya dan orang-orang syiah menyombongkan dirinya dan membuat-buat kedustaan, diantaranya :
* Perkataan mereka, bahwasanya mereka telah memasukkan bantuan, menceritakan tentang diri mereka sendiri, padahal mereka telah menembaki tim pembawa bantuan dan menyebarkan kedustaan, bahwasanya kitalah yang melakukannya. Dan merekapun mengadakan negosiasi dengan palang merah dan mendapatkan ¼ bagian bantuan untuk orang-orang mereka yang tinggal di Sho’dah, ternyata mereka mengambil lebih dari ¼, Wallahu A’lam berapa jumlah yang mereka telah ambil sebelum masuk ke Dammaj.
* Perkataan mereka bahwa telah terjadi perdamaian dan penghentian kontak senjata, ini tidak benar. Mereka masih menembaki kami, siang dan malam, mulai dari terbitnya fajar hari kemarin sampai hari ini, tidak berhenti sampai-sampai kami tidak pernah bisa tidur nyenyak. Setelah masuknya bahan bantuan dan propaganda dusta syiah bahwa mereka telah membuka blokada dan menghentikan kontak senjata, terdapat diantara kami yang terluka, mereka adalah :
1. Imad bin Musthofa As-Sudany.
2. Qois bin Ahmad bin Fadhil Al-Lahjy.
3. Zakariya bin Aly Al-Yafi’i.
4. Ahmad bin Muhammad bin Basyar Az-Zara’ At-taiz.
5. Yunus bin Aly At-Thowah.
6. Shobir bin Muhammad Ar-Raimy.
7. Shoddam bin Isa Abdullah Rabi’.
8. Aly bin Abdullah bin Muhammad.
9. Aly bin Sholih Al-Hajury.
10. Aly Ar-Raimany Al-Ibby dan yang lainnya nama-namanya belum sampai (kepada Kami)
Dan mereka mengatakan, kami telah membuka blokade, memasukkan bantuan, dan menghentikan kontak senjata, perang telah usai dan yang lain-lainnya, ini dalam rangka untuk menghentikan pemberitaan terhadap mereka dan juga meringankan tekanan kepada mereka, baik yang datang dalam atau pun yang dari luar. Kami katakan, kepada Allah-lah tempat mengeluh, dan Dialah yang telah Mencukupkan bagi kami, Dia-lah sebaik-baik penolong dari orang zhalim seperti mereka, juga wartawan, setasiun televisi yang telah ikut berdusta dalam menyebarkan berita ini, mereka menghendaki untuk memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka akan tetapi Allah akan menyempurkan nur-Nya walaupun orang-orang kafir membencinya.
—
Ditulis oleh kepala daerah wilayah Dammaj
Abu Muhammad , Abdul Wahhab As-Syamiry
11 Muharram 1433 H.
Darul-Hadist Dammaj, semoga Allah membuka blokadenya
Tembakan tetap berlanjut dari orang-orang kotor lagi jahat terhadap saudara-saudara kami di Dammaj, aku wasiatkan kepada saudara-saudara kami di mana saja berada untuk membantu saudara-saudaranya dengan harta dan jiwanya, barang siapa tidak mau menolong saudaranya maka Allah akan membiarkannya dan tidak menolongnya, maka datang dan masuklah ! engkau akan melihat bagaimana akibat blockade yang zhalim itu !
Hari Rabu, 11 Muharram 1433 H, tembakan dengan senjata-senjata berat terus berlansungsung, perbanyaklah doa untuk saudara-saudara anda disana. Pada hari ini kami mengharapkan kebaikan sebagaimana hari-hari yang lain, hujan bom dan tembakan dengan persenjataan berat, menengah dan ringan masih mewarnai suasbana hari ini, sementara blockade masih terus berlanjut, akan tetapi kepercayaan kami kepada Allah tetap besar,baik ada orang yang menolong kami ataupun tidak ada orang yang menolong kami. Berjatuhan bom-bom diatas kepala saudara-saudara kami akan tetapi kelembutan Allah sangatlah besar kepada kami, dan diantara kelembutan Allah, telah jatuh sebuah peluru mortir kaliber 120 mm di rumah salah satu pelajar sedangkan anak-anaknya di rumah sedang tidur, mortir tersebut jatuh dan menembus rumah, jatuh tepat didekat anak-anaknya, akan tetapi tidak meledak [ Mortar dengan kaliber 120 mm, tersebut persenjataan berat, dan sangat ditakuti karena bisa menghancurkan segala sesuatu dalam radius sampai 30-40 meter, wallahu Musta’an]. Allahu Akbar, Allahu Akbar ! Allah Maha Lembut dengan Hamba-hamba-Nya. Perang terus berlangsung, aku kabarkan dengan berita gembira bahwasanya ikhwah mujahidin terus maju dan syiah melarikan diri, sebentar lagi akan datang kemenangan dengan ijin Allah, perbanyaklah doa pada saat ini, perbanyaklah doa!
Panggilan jihad bagi saudara kami di propinsi Al-Abdain, wilayah yang bersebelahan dengan Dammaj untuk berjihad bersama-sama dengan saudara-saudaranya di Dammaj, karena orang-orang hutsiyah telah berjatuhan dan melarikan diri dari medan pertempuran, bunuhlah mereka dimana saja kalian mendapatkannya, bersihkan negeri kalian dari mereka , orang-orang najis, kesempatan didepan mata kalian, bangunlah wahai warga Al-Abdain !
Wahai Ahlu Sunnah di Wailah, Sha’dah, jangan sia-siakan kesempatan kalian !
Wahai Ahlu Sunnah di Marron, Sha’dah !
Wahai Ahlu Sunnah di Roozih, Sha’dah !
Wahai Ahlu Sunnah di Jabbaroh, Sha’dah !
Wahai Ahlu Sunnah di Sufyan, Sha’dah !
Bangkitlah menuju kemenangan ! Pertolongan akan datang sementara Hutsi terus mundur kebelakang !
Mereka sekarang menembaki Dammaj dengan tank, Ya Allah jagalah Ahlus Sunnah, anak-anak mereka , kehormatannya dan harta mereka. Tembakan terus berlangsung kearah ikhwah dan terdengar berita jatuh korban antara terluka dan meninggal, Ya Allah rahmatilah syuhada’ kami sembuhkanlah saudara kami yang terluka, tolonglah saudara kami di Dammaj, hancurkan kekuatan Hutsiyah! perbanyaklah doa wahai saudaraku! Dan merengeklah kepada Allah! dan berdoalah dan kalian yakin Allah akan mengabulkannya ! saudara kalian mujahidin di Dammaj sedang diuji dengan ujian yang besar dan mereka telah menimpakan bencana kepada orang-orang syiah, kami memohon kepada AllahYang Maha Kuat lagi Maha Perkasa agar meneguhkan saudara-saudara kami dan menolong mereka atas musuh-musuhnya !
Sumber: Ustadz Abu Sa’ad M Nur Huda, MA.
Selasa 10 Muharram 1433/6 Desember 2011
Memulai kegiatan hari ini dan syiah Rafidhah yang busuk senantiasa melanggar perjanjian gencatan senjata yang mereka buat-buat untuk membangun opini dihadapan media massa. Padahal Tim Pengawas gencatan senjata yang dipimpin Shalih Hirban seorang Rafidhi masih aktif mengawasi! Tadi malam saudara Abu Hamzah Al-Jazairy terkena peluru yang masuk dari arah bahunya bagian belakang di gunung Barraqah, dan para dokter telah menjahit luka bagian luar dan juga bagian dalam. Wahai media massa, takutlah kepada Allah, tinggalkan kedustaan! Blokade dan tembakan masih terus berlangsung ! Kami memohon kepada Allah dengan menyebut nama-namaNya yang Mulia dan sifat-sifatNya yang Maha Tinggi untuk menyegerakan kekalahan mereka dan menghindarkan kaum Muslimin dari keburukannya.
Komentar dari www.oloom.net :
Bukan sesuatu yang aneh (kalau mereka banyak berdusta), karena orang-orang rofidhah terkenal sebagai kelompok pendusta, pengkhianat sepanjang sejarah. Imam Abdullah ibn Mubarok berkata: “Agama milik Ahlu Hadist, ilmu kalam dan rekayasa milik Ahlu Ra’yi pengagung akal adapun kedustaan milik Rafidhah” (Al-Muntaqa min Minhaj al-I’tidal, 480, karya Imam ad-Dzahabi). Al-A’masy menuturkan : “Aku bertemu dengan orang-orang yang disebut sebagai orang yang banyak berdusta, yaitu Rafidhah” (Majmuah Muallafat Tarikh Ar-Rafidhah, 52/82). Harun ibn Yazid berkata : “Ditulis (hadist) dari setiap Ahlu Bi’dah kalau dia bukan seorang penghasung bid’ah, kecuali dari orang-orang Rafidhah sesungguhnya mereka suka berdusta” (Majmuah Muallafat Tarikh Ar-Rafidhah, 52/82). Al-Imam Al-Ajuri berkata : “Sesungguhnya orang-orang Rafidhah adalah kelompok yang paling buruk keadaannya, mereka adalah para pendusta dan orang-orang jahat, bahwasanya Sahabat Ali ibn Abi Thalib dan keturunannya mereka adalah orang-orang yang utama dan berlepas diri dari apa yang diyakini oleh orang-orang Rafidhah dan Allah Yang Maha Mulia telah membersihkan Ali dan keturunannya dari orang-orang Rafidhah, orang-orang najis!”. Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata : “Para Ulama Ahli Penukilan dan Riwayat sepakat bahwasanya Rafidhah adalah kelompok yang paling banyak berdusta, kedustaan mereka sudah lama, oleh karena itu para Ulama Islam mengetahui ciri khas mereka dengan kedustaanya”. Al-Imam Maalik rahimahullah ditanya tentang Rafidhah maka beliau menjawab : “Jangan berbicara dengan mereka ! Jangan meriwayatkan (hadist) dari mereka sesunggunya mereka suka berdusta”. Abu Hatim rahimahullah telah menceritakan kepada kami bahwa dia mendengar As-Syafi’I berkata : “Aku tidak melihat seorang pun yang lebih suka berdusta dibandingkan Rafidhah”, Lihat Al-Kifayah karya Al-Khotib. ( Aku nukil pendapat-pendapat ini “At-Tastbit li-Ahli Sunnah bi Dari-Ilmi bi-Dammaj yang ditulis oleh saudara kami yang utama Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il)
Senin 5/12/2011
Hari ini semakin dahsyat tembakan senapan mesin lebih dari hari-hari sebelumnya, yang hanya tembakan-tembakan biasa, tiga orang pelajar telah terkena tembakan membabi-buta dari pihak hutsiyyin, salah satu diantara terkena peluru pagi hari tadi, saudara Yunus At-Thowwaf umurnya kira-kira 16 tahun, terkena di pahanya, dua orang baru saja terkena tembakan di kaki dan betisnya dekat masjid, demikian juga hujan mortir masih terus berlangsung sejak kemaren malam sampai saat ini. Blockade tetap berjalan dengan segala bentuknya, maka dengan kenyataan ini, tampaklah kedustaan dan kepalsuan hutsiyyin di media masa dan berbagai macam pemberitaan yang menyatakan telah dibukanya blockade dan penghentian kontak senjata dari satu pihak saja, ini hanya sekedar propaganda dusta dan tidak ada tujuannya kecuali untuk meringankan tekanan berita terhadap hutsiyyin dan pengalihan perhatian dunia dari kejahatan mereka terhadap kaum muslimin, para pelajar di Dammaj.
Pukul 10.00
Telah sampai ke Dammaj wakil dari Palang Merah Internasional dalam rangka membantu mengevakuasi korban luka-luka yang terkena tembakan sniper, dan mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit Ass-Salam milik pemerintah Saudi di Sho’dah, mereka telah mengevakuasi 3 orang yang terluka pada hari-hari yang lalu, dan belum mendapatkan pengobatan dan juga 2 orang yang terluka hari ini, diantaranya Saudara Yunus yang terkena tembakan di panggulnya dan keluar darah dengan derasnya, kalau bukan karena kelembutan Allah kemudian pengobatan dan tranfusi dengan lima kantong darah, tentu sudah meninggal, sekarang keadaannya lebih baik, Alhamdulillah.
Telah datang Tim Mediasi hari ini, sekitar waktu Magrib, yang diwakili kelompok Majelis Wathoni dan juga kelompok pemuda untuk mengawasi gencatan senjata,walaupun begitu, tetap saja terjadi beberapa pelanggaran dari pihak hutsiyyin dan masih terdengar tembakan, sampai salah satu ikhwah terkena tembakan di tangannya setelah sholat isya’ dan selama mereka disana, terus terdengar suara tembakan dan hujan mortir dari waktu ke waktu sampai berita ini ditulis.
Salah satu pimpinan tim pertolongan di kabilah Wailah, Syuwaith Al-Khasyidy telah menghubungi Syaikh Yahya dengan telefon tadi malam, dan mengabarkan disana segala urusan berjalan sebagaimana yang diharapkan, dan persiapan dalam kondisi yang sempurna dan kabilah-kabilah dan ikhwah ahlu sunnah terus berdatangan dari semua tempat di Yaman untuk menolong saudara mereka di Dammaj, juga mengabarkan bahwa pada hari ini, di garis depan wilayah Kittaf terjadi tembak-menembak dengan senapan mesin antara mereka dengan hutsiyyin, dan Alhamdulillah tidak terdapat kerugian apapun di barisan ikhwah, dan juga mengabarkan kepada kami, kabilah yang berjaga-jaga disana senatiasa di tempatnya sampai dibukanya blockade dan gencatan senjata secara keseluruhan dan diperbolehkannya memasukkan bahan-bahan makanan walaupun harus dengan kekuatan senjata.
Hari ini juga terjadi pertempuran yang sangat sengit antara hutsiyyin dengan beberapa ikhwah ahlu sunnah yang telah terusir dari tempat tinggal mereka di wilayah Sho’dah, mereka di usir oleh hutsiyyin pada waktu tarjadi perang antara orang-orang hutsiyiin dengan pemerintah, sekarang mereka tinggal di wilayah Mandabah di bawah Propinsi Baaqom dekat dengan jalan menuju Alab. Pertempuran ini terjadi karena pihak hutsiyyin berusaha untuk menyerang perkemahan mereka dekat Mandabah, hasilnya dari pihak hutsiyyin terbunuh 9 orang sedangkan dari pihak ikhwah 4 orang terluka, juga dari pihak keamaan pusat 3 orang terluka, diantaranya seorang perwira yang ikut dalam pertempuran tersebut dan juga dari pihak kabilah membantu ikhwah Ahlu Sunnah sehingga berhasil memaksa orang hutsiyyin lari meninggalkan pertempuran.
Ahad 4/12/2011
Jam 8.30 pagi :
Tembakan sniper dan hujan bom masih terus berlangsung sebagaimana biasa sejak malam kemarin sampai pagi hari ini dari waktu ke waktu dan Alhamdulillah tidak ada satupun yang terkena, selain saudara Imad As Sudani dan Zakariya Al-yafi’i yang terkena luka ringan setelah zhuhur hari kemarin, Alhamdulillah. Secara khusus, apa yang terdengar oleh banyak orang tentang adanya gencatan senjata dan perantaraan untuk perdamaian yang baru, berita ini tidak benar dan adanya perantara untuk berdamai sampai saat tulisan ini dibuat belum sampai ke Dammaj dengan bukti tembakan sniper dan hujan bom tetap berlangsung.
Orang-orang Khutsi alias Rafidhah mengeluarkan penjelasan adanya gencatan senjata dan penghapusan blokade dari satu pihak (ada pada kami penjelasannya) yang ditandatangani Abu Malik Al-fiisyi, penanggung jawab politik gerakan khutsi tertanggal 3/12/2011. Tapi itu merupakan pemutar-balikan fakta-fakta dan kekeliruan (yang disengaja dalam pemberitaan). Berita yang terbaik di dalamnya adalah pengakuan mereka adanya blokade yang selama ini mereka ingkari, mereka berdusta melalui berbagai macam media yang berbeda-beda bahwasanya disana tidak blokade (bagi penduduk Dammaj). Dan ada kemungkinan terdapat bantahan dan sanggahan terhadap berita yang datang. Sebagaimana juga Syaikh Yahya Al-Hajuri akan memberikan komentar tentang hal itu, dan disebarkan dalam waktu mendatang setelah sampai kepada kami, insya Allah.
Sebagaimana telah kami berikan isyarat pada malam kemarin, datang kabar dari pimpinan wilayah Sha’dah, Faris Mana’, kepada Syaikh Yahya Al-Hajuri hafizhahullahu Ta’ala. Pentingnya untuk menyepakati gencatan senjata yang telah disepakati oleh Khutsiyiin, klaimnya! Konsekuensi dari gencatan senjata ini adalah tidak adanya tembakan dan dihapuskannya blokade dan yang telah direalisasikan dengan memasukkan bantuan berupa bahan-bahan makanan dan juga tidak melakukan hal-hal yang baru (serangan dan lain-lainya) selama masa gencatan senjata. Serta agar tim perantara meneruskan upaya mereka menyempurnakan perjanjian. Berita ini sedang dipelajari oleh Syaikh Yahya dan para tokoh kabilah Wadaiyyah dan ada kemungkinan datang balasan dari Syaikh Yahya kepada pimpinan wilayah Sha’dah.
Kami katakan kepada Faris Mana’ : “Tidakkah cukup bagimu tipu daya (khutsiyyin) dan bermain-main diantara dua tali (berkhianat dari mereka). Sampai kapan tipuan model seperti ini ditangan Khutsiyyin? Tembakan yang engkau katakan sudah berhenti sampai tulisan ini ditulis terus berlanjut dan tiga orang pelajar terkena tembakan sniper dan mortir yang hari ini datang dengan sangat banyaknya -Allah Musta’an laknatulaah ala khutsiyyin- dimana ada gencatan senjata? Demikian juga bala bantuan berupa makanan yang datang, untuk lima hari saja tidak cukup itupun di jalan sudah dirampok Khutsiyyin seperempatnya! Demikian juga mereka menghalangi masuknya tepung gandum dan tabung gas yang dibeli di sha’dah dengan nilai 4 juta real yamani yang seharusnya masuk bersama dengan rombongan palang merah dunia tapi mereka melarang dan menghalanginya di pos penjagaan mereka dan ada kemungkinan mereka akan merampasnya. Apa yang hendak engkau lakukan wahai pimpinan Sha’dah? Kalau engkau bersungguh dengan ucapanmu bahwa telah dihapuskannya blokade, tentu rombongan bala bantuan makanan di kabilah Wa’ilah diperbolehkan masuk (ke Dammaj) sejak sebulan yang lalu!
Pukul 4.30 ashar :
Tembakan sniper terus berlangsung demikian juga senjata-senjata berat seperti meriam, senapan mesin kearah para pelajar dan rumah-rumah mereka, Alhamdulillah tidak ada yang terkena akibat serangan tersebut. Blokade tetap berjalan walaupun orang-orang Rafidhah Khutsi mengumumkan gencatan senjata dan menghapuskan blokade dari satu pihak. Syaikh Yahya dan Syaikh Abdul Hamid membantah surat pimpinan Sha’dah dan juga Rafidhah tentang adanya gencatan senjata dan dibukanya blokade, dan Insya Allah akan kami sebarkan nanti sore.
Tim dari palang merah dunia turun ke Dammaj dan gunung Barraqah untuk mengambil bangkai Khutsi Rafidhah yang telah membusuk dan telah terbunuh sejak awal Muharram, ketika mereka menyerbu gunung tersebut. Mereka tidak mendapatkan kecuali 3 bangkai saja.
Jam 10.30 malam :
Orang-orang Khutsi Rafidhah menembak salah satu ikhwah yang menjaga pos di gunung Barraqah dan terluka (tapi tidak disebutkan meninggal, mungkin hanya terluka saja). Ini merupakan bukti kepalsuan dan kedustaan klaim mereka adanya gencatan senjata dan penghapusan blokade, tembakan sniper, hujan mortir dan blokade terus berlangsung. HasbunaLLah wa ni’mal Wakil.
Sumber http://www.m-noor.com dan http://www.oloom.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar